Benda ini sangat dekat dengan nadiku. Benda ini terasa hangat, sehangat sinar mentari pagi yang telanjang tidak tertutup awan. Dia memiliki kekuatan untuk membuatku tunduk, membekukan seluruh isi otakku dan membius seluruh ototku. Aku mendekapnya dalam dinginya hatiku. Hatiku meraba - raba mencari kehangatan dalam benda ini. Mataku yang terpejam menelusuri benda ini melewati getaran - getaran nadi yang terhubung. Dan entah mengapa, khayalanku ini selalu menutunku untuk bersatu dengan benda ini agar menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan. Namun aku hanya diam dalam mata terpejam. Tanganku mendekapnya seperti ia bagian dalam diriku. Detak jantung yang terdengar menandai bahwa benda ini hidup dan bernyawa. Ku renggangkan dekapanku dan kulihat sepasang mata yang menempel dalam benda ini. Mata itu tidak terlalu jernih, namun ketika kita melihatnya semakin dalam, matanya bagaikan samudra biru yang membawa kesejukan dan misteri tentang apa yang ada di dalamnya pada saat yang bersamaan. Ku lihat dua benda itu secara bergantian, namun aku tidak dapat menemukan apa yang aku cari....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar