Langit sore itu begitu lapang, tak ada awan kecil yang menutupi keagunganya. Angin berhembus membelaiku. Di depan sana terdapat pantai biru yang indah dengan hamparan pasirnya. Kau, duduk bersila disampingku menikmati semua keindahan ini. Semua itu terlihat berbeda dari sudut pandangku, karena hari ini adalah hari dimana kita akan berjalan di jalan yang berbeda, dan kita akan merayakanya dengan mengunjungi tempat rahasia kita. Kau memilih tempat yang paling indah untuk mengucapkan selamat tinggal. Terlalu indah memang untuk sebuah perpisahan.
Dari awal, aku berusaha membendung semua kesedihanku dan air mataku. Ku paksakan otot di ujung bibirku agar mengembang. Agar semua ini menjadi terlihat indah.
Aq bagaikan membangun sebuah benteng di dalam diriku sendiri, bertahan dari masa lalu yang selalu menyerang saat melihatmu. Aku bertahan dengan senyumanku yang terlihat kaku. Terkadang air mata mulai memenuhi mataku namun dapat ku hapus sebelum ia menetes.
Tapi benteng itu runtuh dan hancur, saat kau berkata bahwa selama ini kau tak bahagia bersamaku. Serangan itu benar benar melulu lantahkan benteng di hatiku. Seketika air mata membanjiri pipiku dan nafas yang tercekat di leherku keluar dalam isakan isakan. Apa yang selama ini aku lakukan? Apa yang selama ini aku pertahankan?
Tempat itu akan selalu ku ingat,karena ditempat itulah aku tersadar betapa aku telah tersesat jauh dan ditinggalkan begitu saja...
Jumat, 31 Agustus 2012
sebuah tempat
Rabu, 08 Agustus 2012
"Kita"
Dahulu terbesit cerita tentang kita. Kau, aku dan beberapa kerikil kecil yang kadang membuat kita tersandung. Tawa, tangis saling berputar bagai roda.
Kita sering melihat bintang di bukit sana. Berbincang bincang tentang masa depan dan kejadian yang kita alami. Tertawa seperti orang bodoh dengan cerita yang tidak begitu lucu. Menangis seperti bayi saat kita terluka. Namun setelah semua terlewati, kita akan mentertawakan diri kita sendiri. Lucu memang.
Begitu manis kenangan yang kita buat dahulu. Hingga kini saat kamu sudah bersama dia, semua kenangan itu sangat sulit q lupakan. Setiap jalan yang kita pernah lewati, setiap lagu yang kita nyanyikan, setiap kata2 yang kamu katakan dengan mata yang berbinar, setiap senyuman yang kau berikan, setiap air mata yang aq buat, semua begitu nyata untuk mimpi buruku.
Dulu saat kita berdua terjatuh dan hampir berpisah, kau berkata cerita kita belumlah berakhir. Cerita kita adalah triologi, dan kita baru saja melewati chapter yang pertama.
Namun sekarang, cerita kita bukanlah cerita triologi seperti yang kau bilang. Cerita kita telah berakhir dengan bahagia, dimana tokoh utamanya mendapatkan sesuatu yang lebih baik, dan tokoh sampinganya mengasingkan diri karena keputus asaanya. Dan cepat atau lambat cerita kita akan dilupakan oleh orang orang yang pernah membacanya.
Dan oleh "kita"....
Dari seseorang yang selalu membasahi pipinya ketika mengenangmu