Jumat, 31 Agustus 2012

sebuah tempat

Langit sore itu begitu lapang, tak ada awan kecil yang menutupi keagunganya. Angin berhembus membelaiku. Di depan sana terdapat pantai biru yang indah dengan hamparan pasirnya. Kau, duduk bersila disampingku menikmati semua keindahan ini. Semua itu terlihat berbeda dari sudut pandangku, karena hari ini adalah hari dimana kita akan berjalan di jalan yang berbeda, dan kita akan merayakanya dengan mengunjungi tempat rahasia kita. Kau memilih tempat yang paling indah untuk mengucapkan selamat tinggal. Terlalu indah memang untuk sebuah perpisahan.
Dari awal, aku berusaha membendung semua kesedihanku dan air mataku. Ku paksakan otot di ujung bibirku agar mengembang. Agar semua ini menjadi terlihat indah.
Aq bagaikan membangun sebuah benteng di dalam diriku sendiri, bertahan dari masa lalu yang selalu menyerang saat melihatmu. Aku bertahan dengan senyumanku yang terlihat kaku. Terkadang air mata mulai memenuhi mataku namun dapat ku hapus sebelum ia menetes.
Tapi benteng itu runtuh dan hancur, saat kau berkata bahwa selama ini kau tak bahagia bersamaku. Serangan itu benar benar melulu lantahkan benteng di hatiku. Seketika air mata membanjiri pipiku dan nafas yang tercekat di leherku keluar dalam isakan isakan. Apa yang selama ini aku lakukan? Apa yang selama ini aku pertahankan?
Tempat itu akan selalu ku ingat,karena ditempat itulah aku tersadar betapa aku telah tersesat jauh dan ditinggalkan begitu saja...

Published with Blogger-droid v2.0.6

1 komentar:

Ade Bachtiar Rifai mengatakan...

Serasa lagi sama sama share pengalaman... :)

Posting Komentar