Rabu, 08 Agustus 2012

"Kita"

Dahulu terbesit cerita tentang kita. Kau, aku dan beberapa kerikil kecil yang kadang membuat kita tersandung. Tawa, tangis saling berputar bagai roda.
Kita sering melihat bintang di bukit sana. Berbincang bincang tentang masa depan dan kejadian yang kita alami. Tertawa seperti orang bodoh dengan cerita yang tidak begitu lucu. Menangis seperti bayi saat kita terluka. Namun setelah semua terlewati, kita akan mentertawakan diri kita sendiri. Lucu memang.
Begitu manis kenangan yang kita buat dahulu. Hingga kini saat kamu sudah bersama dia, semua kenangan itu sangat sulit q lupakan. Setiap jalan yang kita pernah lewati, setiap lagu yang kita nyanyikan, setiap kata2 yang kamu katakan dengan mata yang berbinar, setiap senyuman yang kau berikan, setiap air mata yang aq buat, semua begitu nyata untuk mimpi buruku.
Dulu saat kita berdua terjatuh dan hampir berpisah, kau berkata cerita kita belumlah berakhir. Cerita kita adalah triologi, dan kita baru saja melewati chapter yang pertama.
Namun sekarang, cerita kita bukanlah cerita triologi seperti yang kau bilang. Cerita kita telah berakhir dengan bahagia, dimana tokoh utamanya mendapatkan sesuatu yang lebih baik, dan tokoh sampinganya mengasingkan diri karena keputus asaanya. Dan cepat atau lambat cerita kita akan dilupakan oleh orang orang yang pernah membacanya.
Dan oleh "kita"....

Dari seseorang yang selalu membasahi pipinya ketika mengenangmu

Published with Blogger-droid v2.0.6

1 komentar:

Ade Bachtiar Rifai mengatakan...

:) semangat !
Mungkin inilah cra Tuhan membuat hidup kita berwarna, bahagia n kesedihan. Tangis dan tawa, bersama atau berpisah. Tapi yakinlah Tuhan akan mengganti dengan kenangan yang lebih baik, lebih indah dan mungkin.... Everlasting,

Posting Komentar